29 Oktober 2011

INCINERATOR


  • Piringan bergerak
Salah satu jenis insinerator adalah piringan bergerak (moving grate).Insinerator jenis ini memungkinkan pemindahan sampah ke ruang pembakaran dan memindahkan sisa hasil pembakaran tanpa mematikan api. Satu wadah piringan bergerak dapat membakar 35 metrik ton sampah perjam. Jenis insinerator ini dapat bergerak ribuan jam pertahun dengan hanya satu kali berhenti, yaitu pada saat inspeksi dan perawatan.
Sampah diintroduksi ke "mulut" insinerator, dan pada lubang di ujung lainnya sisa hasil pembakaran dikeluarkan. Udara yang dipakai dalam proses pembakaran disuplai melalui celah piringan. Aliran udara ini juga bertujuan untuk mendinginkan piringan tersebut. Beberapa jenis insinerator piringan bergerak juga memiliki sistem air pendingin di dalamnya.
Suplai udara pembakaran sekunder dilakukan dengan memompa udara menuju bagian atas piringan. Jika dilakukan dengan kecepatan tinggi, hal ini dapat memicu turbulensi yang memastikan terjadinya pembakaran yang lebih baik dan surplus oksigen. Turbulensi ini juga penting untuk pengolahan gas sisa hasil pembakaran sampah.
Fasilitas insinerasi harus didesain untuk memastikan bahwa gas sisa hasil pembakaran mencapai temperatur 850oC selama dua detik untuk memecah racun kimia organik. Untuk lebih memastikan hal tersebut, biasanya diperlengkapi dengan pembakar yang pada umumnya memakai bahan bakar minyak, yang lalu dibakar ke insinerasi untuk mendapatkan panas yang memadai.
Gas sisa hasil pembakaran lalu didinginkan. Panas yang ada ditransfer menjadi uap dengan memaparkannya pada sistem pompa air. Uap ini lalu digunakan untuk menggerakkan turbin. Gas yang telah melalui pendinginan dipompakan ke fasilitas sistem pembersihan.
  •  Piringan tidak bergerak
Ini adalah tipe yang lebih tua dan sederhana. Piringan tetap yang tidak bergerak berada di bagian bawah insinerator dengan bukaan pada bagian atas atau samping untuk memasukan sampah dan bukaan lainnya untuk memindahkan bahan yang tidak terbakar (abulogam, dan sebagainya).
  •   Rotary kiln
Tipe ini cocok untuk menginsinerasi limbah sludge ex WWT atau limbah yang mempunyai kandungan air (water content) yang cukup tinggi dan volumenya cukup besar. System incinerator ini berputar pada bagian Primary Chamber, dengan tujuan untuk mendapatkan pembakaran limbah yang merata keseluruh bagian.
Proses pembakarannya sama dengan type static, terjadi dua kali pembakaran dalam Ruang Bakar 1 (Primary Chamber) untuk limbah dan Ruang Bakar 2 (Seacondary Chamber untuk sisa-sisa gas yang belum sempurna terbakar dalam Primary Chamber.

  •   Fluidized bed
Fluidized bed adalah teknologi pembakaran yang digunakan dalam pembangkit listrik. Fluidized bed menangguhkan bahan bakar padat di atas jet-meniup udara selama proses pembakaran. Hasilnya adalah pencampuran turbulen gas dan padatan. Aksi berjatuhan, seperti cairan menggelegak, memberikan reaksi kimia yang lebih efektif dan transfer panas. Tanaman FBC lebih fleksibel dibandingkan tanaman konvensional yang mereka dapat dipecat pada batubara dan biomassa, antara bahan bakar lainnya.
Sistem pembakaran bahan bakar padat untuk
Fluidized bed mengurangi jumlah belerang yang dipancarkan dalam bentuk emisi SOx. Kapur digunakan untuk mengendap sulfat selama pembakaran, yang juga memungkinkan transfer panas lebih efisien dari boiler ke peralatan yang digunakan untuk menangkap energi panas (biasanya tabung air). Endapan dipanaskan datang di kontak langsung dengan tabung (pemanasan dengan konduksi) meningkatkan efisiensi. Karena ini memungkinkan tanaman batubara untuk membakar pada suhu dingin, kurang NOx juga dipancarkan. Namun, pembakaran pada suhu rendah juga menyebabkan emisi hidrokarbon aromatik polisiklik meningkat. FBC boiler dapat membakar bahan bakar lain selain batubara, dan suhu pembakaran yang lebih rendah (800 °C / 1500 °F) memiliki manfaat tambahan lainnya juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu