Kementerian Agama akan Lakukan Sensus Keagamaan

UNTUK LEBIH AKURAT CEK KEMAMPUAN BACA TULIS AL QUR'AN BAGI UMMAT ISLAM
Kementerian Agama akan Lakukan Sensus Keagamaan

Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) membutuhkan sensus keagamaan secara periodik sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan dan bisa dijadikan bahan untuk penyusunan pengambilan kebijakan.

Demikian diungkap Kepala Pusat Informasi dan Humas, Zubaidi, saat memberi sambutan pada acara penyusunan draft awal grand disain Pusat Informasi dan Humas (Pinmas), di Jakarta, Selasa (10/12) malam.

"Selama ini data bidang keagamaan objektivitasnya kerap menunai protes dari berbagai pihak karena dari sisi akurasinya diragukan," ujarnya.

Pembahasan draft awal grand disain tersebut sekaligus pula sebagai persiapan penyusunan rencana strategis (renstra) lima tahun ke depan. Pembahasan yang berlangsung hingga larut malam tersebut melibatkan nara sumber dari kalangan akademik, seperti Yudho G Sucahyo dari Universitas Indonesia (UI), praktisi pers Hadi Mustofa, Imam Machdi (Badan Pusat Statistik).

Ikut hadir Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Ahmad Gufron dan Kepala Bidang Data Sulistyowati.

Melalui sensus keagamaan, lanjut Zubaidi, arah kebijakan kementerian tersebut ke depan tentu akurasinya makin mendekati sasaran. Ia menambahkan dengan hasil sensus tersebut Kementerian Agama tahu hendak ke mana dan akan berbuat apa. "Tentu tidak perlu ragu-ragu lagi," katanya.

Ia menjelaskan sensus keagamaan sangat penting mengingat dinamika masyarakat dalam kehidupan beragama dan keagamaan makin tinggi.

Untuk itu, Kemenag perlu memiliki peta berapa jumlah penganut agama, rumah ibadah, organisasi kemasyarakatan (Ormas) keagamaan, tokoh agama, ulama dan
lembaga-lembaga keagamaan lainnya. Termasuk juga lembaga sosial keagamaan dan kawasan yang memiliki potensi konflik bernuansa keagamaan.

"Hal ini penting karena Kemenag punya kewajiban untuk membangun kualitas kerukunan antarumat dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama," tegasnya.

Agar sensus mendapat hasil maksimal, menurut dia, Kemenag perlu menggandeng BPS. "Bermitra dengan BPS memiliki posisi strategis, selain karena memang sudah menjadi domainnya juga ke depan objektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan," tukasnya. (Ant) (Metrotvnews)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu