Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 22, 2013
Gambar
Satu "Lubang" di Chrome Dihargai Google Rp 500 Juta Penulis:  Deliusno  |  Jumat, 12 Oktober 2012  |  10.03 WIB Google Chrome KOMPAS.com  — Sistem keamanan Google Chrome berhasil ditembus oleh sekelompok peretas ( hacker ) yang menamakan diri mereka sebagai Pinkie Pie. Namun, bukan tuntutan yang didapat oleh Pinkie Pie karena aksinya tersebut. Ternyata, mereka malah diberi uang tunai sebesar 60.000 dollar AS (sekitar Rp 575 juta) oleh Google. Mengapa? Ternyata, Pinkie Pie merupakan salah satu peserta kontes "Pwnium" yang diadakan oleh Google pada konferensi Hack in the Box di Kuala Lumpur, Malaysia. Di ajang Pwnium ini, Google meminta para peretas untuk menemukan semua celah keamanan yang ada di Chrome. Dikutip dari  Venture Beat , Google menilai penemuan yang dilakukan oleh Pinkie Pie sebagai suatu hal yang "kritis" dan menyebutnya sebagai "sebuah karya yang indah". Namun, Google tidak akan menyebarkan informasi mengenai celah
Gambar
AS Waspadai Kemampuan Cyber Iran Senin, 21 Januari 2013  |  15.47 WIB Serangan cyber dilakukan untuk mendukung operasi militer tradisional. Sejumlah serangan  cyber  terhadap Iran menyebabkan negara tersebut meningkatkan kemampuan untuk menangkal para peretas, seperti disampaikan oleh Jenderal William Shelton pejabat operasi-cyber AS. Sejak 2010 lalu, Iran berulangkali menjadi sasaran serangan peretas dengan menyebarkan virus terhadap instalasi industri penting di negara tersebut. Serangan menyebabkan Iran meningkatkan kapasitas cyber-nya untuk mencegah para peretas. Kondisi itu dapat menjadi serangan balik terhadap para peretas. Kini Iran telah menjadi sebuah kekuatan besar dalam menangkal serangan berbasis internet, kata dia. Jenderal Shelton mengeluarkan peringatan dalam sebuah pertemuan kepada para reporter mengenai divisi Pasukan Udara AS dan juga pasukan Cyber Amerika. Dia mengatakan pada 2010 virus Stuxnet menyerang pabrik pengolahan uranium Natanz, Iran telah