Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 21, 2014

BUKA TABIR KERUSUHAN MEI '98

Inilah Dalang Kerusuhan Mei 1998 Robert Strong Obsesi saya selama 16 tahun terakhir adalah menemukan pihak yang menjadi dalang kerusuhan Mei 1998 sebab siapapun pihak yang berada di belakang serangkaian peristiwa di bulan-bulan terakhir Orde Baru yang berujung pada kerusuhan Mei 1998 itu sungguh sangat keji dan tidak berprikemanusiaan, membunuh ribuan manusia tidak berdosa hanya sekedar untuk menjatuhkan seorang presiden yang satu-satu kesalahan paling besar adalah berkuasa terlalu lama. Sebagaimana kebanyakan rakyat Indonesia maka saya juga menghubungkan Kerusuhan Mei 1998 dengan persaingan antara dua jenderal yaitu Wiranto dan Prabowo. Semua bukti yang dipaparkan media massa selama ini memang mengerucut pada dua nama tersebut, masing-masing melakukan berbagai tindakan yang dapat diartikan sebagai usaha untuk mendukung Kerusuhan Mei 1998, seperti kepergian Wiranto ke Malang pada hari kerusuhan dengan membawa seluruh panglima angkatan perang; atau bercandaan Prabowo kepada Lee Kuan

Pembohongan Publik

Jokowi Hadiri Deklarasi Koalisi di Jam Kerja dengan Mobil Dinas Jakarta -  Capres PDIP Joko Widodo datang ke acara deklarasi dukungan di kantor DPP PDIP. Ia datang di jam kerja serta menggunakan mobil dinas yang kerap dipakainya blusukan. Jokowi tiba di kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan sekitar pukul 13.40 WIB. Ia menggenakan baju putih khas blusukannya. Biasanya, Jokowi tak menggunakan mobil dinasnya bila menghadiri acara-acara di luar posisinya sebagai gubernur DKI. Ia juga memilih untuk menghadiri acara politik di luar jam kantor yakni di sore atau malam hari. Tapi, hari ini berbeda. Dari kantornya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jokowi langsung melesat ke kantor DPP dengan mengenakan baju batik. Saat ditanya wartawan apakah keluarnya dari kantor untuk menghadiri acara di kantor DPP PDIP, Jokowi mengaku ingin ke arah Tambora, Jakarta Barat. "Nggak (ke DPP PDIP). Ini mau ke Tambora. Mau ngecek rusun," kata Jokowi sesaat sebelum meninggalkan kantornya.

PEMIMPIN PEMBERANI

KISAH PRABWO MENAMPAR PERWIRA DELTA FORCE US Ketika Rencana Operasi Pembebasan Sandera di Mapenduma, Amerika menawarkan Bantuan ke Kopassus untuk ikut dalam Oprasi Pembebasan Sandera Tim Lorrent di Mapenduma Papua, Amerika mengirim seorang Perwira menengah bernama Letkol Green. Ketika Pada saat Briefing dengan beberapa Perwira Kopassus, tiba - tiba Letkol Green mengatakan "Hanya James Bond yang bisa membebaskan Sandera-sandera itu"... setelah selesai Briefing, salah seorang Perwira melaporkanya kepada Prabowo dan Prabowo mendatangi Perwira Delta Force tersebut dan Langsung menggamparnya hingga tersungkur... Green hanya terheran - heran, tidak menyangka dia akan digampar, Prabowo pun membentaknya "Jika Kamu meremehkan Negara dan pasukan saya, saya bisa langsung menembak kepalamu" Kami mengusir penjajah hanya dengan Bambu Runcing, kami adalah bangsa yang besar, jika kamu tidak suka, sekarang juga kamu angkat kaki dari negara saya".... karena sakit hati... Letk

Mark Up Pengadaan Busway

Kasus Korupsi TransJ, Ada Jenderal Tekan Jaksa Agung untuk Selamatkan Jokowi? Ada informasi baru terkait kasus pengadaan bus Transjakarta rusak (berkarat) yang ditangani Kejaksaan Agung. Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arif Poyuono, yang mengungkapkannya. Kepada Rakyat Merdeka Online, Arif menjelaskan bahwa mantan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI, Udar Pristono, meminta perlindungan dan bantuan hukum kepada pihaknya dalam menjalani persidangan bus Transjakarta nanti. "Iya benar, Pak Udar meminta kami membantu Beliau mengungkap kasus ini. Karena dalam kasus ini seolah-olah Pak Udar dijadikan sebagai satu-satunya tersangka. Padahal, tidak demikian," ujar Arif saat dihubungi, Selasa (20/5). Dari keterangan Arif diperoleh bahwa dokumen penting tentang tanda bukti transfer uang sudah diamankan oleh pengurus Federasinya. Bahkan, dikumpulkan bukti pengakuan Udar melalui keluarganya yang menyebutkan bahwa Udar ditekan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untu