Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 4, 2015

GAS BUMI

RI Tak Perlu Impor dan Subsidi Elpiji Jakarta  -Program konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg terbukti menghemat anggaran negara. Namun, bila penggunaan gas bumi untuk memasak atau gas kota didorong, pemerintah tidak perlu tekor impor dan subsidi elpiji. Seperti diketahui, tahun ini pemerintah mengganggarkan Rp 28 triliun untuk subsidi elpiji 3 kg. Sementara pada kenyataanya,  elpiji subsidi ini bebas dijual , dan lebih banyak digunakan orang mampu dan kaya. Sementara 67% pasokan elpiji nasional masih mengandalkan impor. Terbanyak impornya adalah dari Timur Tengah. "Kalau masyarakat lebih banyak pakai gas bumi untuk kebutuhan memasak, tentu tidak perlu impor. Karena produksi gas bumi kita banyak, bahkan harus diekspor ke Jepang, Korea, hingga Singapura. Selain itu, tidak perlu disubsidi seperti elpiji, bahkan saat ini harga gas bumi lebih murah dari elpiji," ungkap Direktur Utama PT Pertamina Gas Niaga, Jugi Prajogio, dihubungi detikFinance, Rabu (4/3/2015). Saat ini, Perta