Ada 60 Co Sponsor Peningkatan Status Palestina di PBB
Rabu, 28 November 2012, 20:28 WIB
Ahmad Syarifudin
Save Palestina (ilustrasi)
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat Palestina di PBB, Riyad Mansour mengatakan, rancangan akhir resolusi Palestina untuk usulan peningkatan status tersebut telah dibagikan pada anggota PBB, Senin malam.
Palestina pun memiliki hampir 60 co sponsor, termasuk Indonesia. Mansour pun berharap akan mendapatkan lebih banyak co sponsor pada saat pemungutan suara.
"Saya berPikir bahwa sebagian besar negara akan memihak kami karena ada konsesus global pada solusi dua negara, solusi yang membayangkan Palestina dan Israel hidup berdampingan dalam kondisi damai. Jadi kita mengharapkan sejumlah negara akan memilih untuk memberi dukungan," kata Mansour.
Terkait keanggotaan Palestina di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC), tak tercantum dalam rancangan resolusi peningkatan status. Meski jika status tersebut disetujui akan memungkinkan Palestina bergabung di ICC dan menuntut Israel atas kejahatan perang.
Diplomat PBB mengatakan, isu ICC tersebut baru mencuat saat beberapa negara mendiskusikan peningkatan status Palestina. Diplomat PBB mengatakan, Israel dikabarkan ingin menyertakan jaminan bahwa Palestina tak akan bergabung ke ICC dan resolusi tak akan melanggar kedaulatan.
Namun amandemen Israel tersebut ditolak.Mansour mengatakan, Palestina tak akan bergegas ke lembaga internasional PBB, termasuk ICC. Jika resolusi disetujui, Mansour mengatakan, pihak Palestina akan bernegosiasi dengan Israel.
"Saya percaya bahwa setelah kami mengangkat resolusi, pihak lain siap dan bersedia untuk negosiasi dengan itikad baik dengan kami. Saya percaya bahwa kepemimpinan Palestina akan membalas dengan cara yang positif. Saya tidak percaya bahwa kita akan bergegas bergabung dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan PBB, termasuk ICC," tuturnya.
Palestina pun memiliki hampir 60 co sponsor, termasuk Indonesia. Mansour pun berharap akan mendapatkan lebih banyak co sponsor pada saat pemungutan suara.
"Saya berPikir bahwa sebagian besar negara akan memihak kami karena ada konsesus global pada solusi dua negara, solusi yang membayangkan Palestina dan Israel hidup berdampingan dalam kondisi damai. Jadi kita mengharapkan sejumlah negara akan memilih untuk memberi dukungan," kata Mansour.
Terkait keanggotaan Palestina di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC), tak tercantum dalam rancangan resolusi peningkatan status. Meski jika status tersebut disetujui akan memungkinkan Palestina bergabung di ICC dan menuntut Israel atas kejahatan perang.
Diplomat PBB mengatakan, isu ICC tersebut baru mencuat saat beberapa negara mendiskusikan peningkatan status Palestina. Diplomat PBB mengatakan, Israel dikabarkan ingin menyertakan jaminan bahwa Palestina tak akan bergabung ke ICC dan resolusi tak akan melanggar kedaulatan.
Namun amandemen Israel tersebut ditolak.Mansour mengatakan, Palestina tak akan bergegas ke lembaga internasional PBB, termasuk ICC. Jika resolusi disetujui, Mansour mengatakan, pihak Palestina akan bernegosiasi dengan Israel.
"Saya percaya bahwa setelah kami mengangkat resolusi, pihak lain siap dan bersedia untuk negosiasi dengan itikad baik dengan kami. Saya percaya bahwa kepemimpinan Palestina akan membalas dengan cara yang positif. Saya tidak percaya bahwa kita akan bergegas bergabung dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan PBB, termasuk ICC," tuturnya.
Redaktur: Taufik Rachman
Reporter: afriza hanifa
Komentar