Rusia Dukung Status Palestina di PBB
Kamis, 29 November 2012, 05:19 WIB
AP Photo
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato di hadapan Sidang Umum PBB, Kamis (27/9)
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Moskow akan memberikan suara yang mendukung peningkatan status Palestina di PBB, kata Kementerian Luar Negeri Rusia, Rabu.
"Federasi Rusia akan memberikan suara yang mendukung resolusi ini sesuai dengan sikap dasar kami," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan menjelang pemungutan suara di Majelis Umum PBB pada Kamis.
Rusia, negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, telah lama menyatakan akan mendukung sebuah resolusi yang memberi Palestina status sebuah "negara bukan anggota".
"Dukungan kami atas keputusan Majelis Umum ini juga didasari oleh kenyataan bahwa langkah ini di pihak Palestina tidak dianggap oleh mereka sebagai... alternatif bagi proses perdamaian di Timur Tengah," kata kementerian itu.
"Pada tahapan ini upaya-upaya internasional dan regional perlu dipusatkan pada memulai segera negosiasi langsung Palestina-Israel," tambahnya.
Mayoritas dari 193 negara anggota diperkirakan memberikan suara yang mendukung resolusi itu, termasuk Rusia dan Cina, sementara Israel dan sekutu utamanya, AS, menentang keputusan tersebut.
"Federasi Rusia akan memberikan suara yang mendukung resolusi ini sesuai dengan sikap dasar kami," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan menjelang pemungutan suara di Majelis Umum PBB pada Kamis.
Rusia, negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, telah lama menyatakan akan mendukung sebuah resolusi yang memberi Palestina status sebuah "negara bukan anggota".
"Dukungan kami atas keputusan Majelis Umum ini juga didasari oleh kenyataan bahwa langkah ini di pihak Palestina tidak dianggap oleh mereka sebagai... alternatif bagi proses perdamaian di Timur Tengah," kata kementerian itu.
"Pada tahapan ini upaya-upaya internasional dan regional perlu dipusatkan pada memulai segera negosiasi langsung Palestina-Israel," tambahnya.
Mayoritas dari 193 negara anggota diperkirakan memberikan suara yang mendukung resolusi itu, termasuk Rusia dan Cina, sementara Israel dan sekutu utamanya, AS, menentang keputusan tersebut.
Redaktur: Heri Ruslan
Sumber: Antara
Komentar