Rabu, 19 Desember 2012, 05:29 WIB
Republika/Yogi Ardhi
Jusuf Kalla
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla mengatakan, saat menjabat, ia cukup membawa sebuah telepon seluler (ponsel) untuk dapat mengatur negara.
“Di ponsel saya ini ada sekitar 500 nomor kontak orang-orang penting yang menjadi kunci berjalannya negeri ini,” ujarnya dalam peluncuran buku JK Ensiklopedia di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selasa (18/12).
Dia berujar, jika ingin sukses dalam menjalankan roda pemerintahan, seorang pemimpin mesti paham logika dalam sebuah menajemen. Ia mengatakan, bila mampu mengetahui siapa-siapa saja yang dapat ia percayai untuk menjalankan suatu langkah kebijakan, maka urusan negara akan bisa cepat dibereskan.
“Tak perlu repot-repot lah. Dari ratusan juta orang di republik ini, cukup 500-an orang yang perlu kita kenal dan miliki nomor kontaknya,” katanya.
“Di ponsel saya ini ada sekitar 500 nomor kontak orang-orang penting yang menjadi kunci berjalannya negeri ini,” ujarnya dalam peluncuran buku JK Ensiklopedia di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selasa (18/12).
Dia berujar, jika ingin sukses dalam menjalankan roda pemerintahan, seorang pemimpin mesti paham logika dalam sebuah menajemen. Ia mengatakan, bila mampu mengetahui siapa-siapa saja yang dapat ia percayai untuk menjalankan suatu langkah kebijakan, maka urusan negara akan bisa cepat dibereskan.
“Tak perlu repot-repot lah. Dari ratusan juta orang di republik ini, cukup 500-an orang yang perlu kita kenal dan miliki nomor kontaknya,” katanya.
Ia menjelaskan, saat menjabat sebagai wapres, dirinya memiliki sekitar 100 nama anggota DPR yang saat itu duduk di Senayan. Sisanya adalah dengan rekan politik, nama-nama gubernur seluruh Indonesia, pemimpin lembaga penting, dan beberapa bupati serta walikota.
Menurut dia, total 500 nomor kontak orang penting sudah cukup baginya untuk memberikan instruksi ketika menjadi wapres periode 2004-2009 lalu.
“Ponsel saya ini gudangnya orang penting, seperti saat buat kebijakan kenaikan harga premium dulu. Semua saya diskusikan lewat telepon,” ujarnya.
Menurut dia, total 500 nomor kontak orang penting sudah cukup baginya untuk memberikan instruksi ketika menjadi wapres periode 2004-2009 lalu.
“Ponsel saya ini gudangnya orang penting, seperti saat buat kebijakan kenaikan harga premium dulu. Semua saya diskusikan lewat telepon,” ujarnya.
Redaktur: Fernan Rahadi
Reporter: Gilang Angga Prambadi
Komentar