Terminal jet pribadi pada September di Bandung
Terminal jet pribadi pada September di Bandung
Kota Bandung akan segera memiliki terminal jet pribadi pada September 2013 mendatang. Ini akan menjadi yang pertama di Indonesia, setelah Bali diwacanakan juga akan membangun terminal jet lantaran diprotes artis Paris Hilton.
Bandung Jet Terminal (BJT) ini nantinya akan berada di hanggar A Bandara Husein Sastranegara. Saat ini masih dalam tahap pembangunan di area apron.
Sekitar 15 pesawat jet dapat ditampung di BJT. Selain sebagai tempat parkir, BJT pun dapat digunakan untuk tempat pemeliharaan pesawat.
CEO BJT, Wahyudi Permana, mengatakan pembuatan terminal ini didasari karena Indonesia sendiri belum memiliki operator ground handling yang khusus menangani pesawat jet charter atau Fixed Base Operator (FBO). Padahal, tercatat ada lebih dari 56 pesawat jet pribadi yang kebanyakan dimiliki oleh para pengusaha saat ini.
"Kalau biasanya diparkir di Bandara Udara Halim Perdanakusuma, sedangkan untuk perawatan biasanya ke Terminal Jet yang berada di Singapura," katanya di Bandung, Rabu (26/6).
Atas dasar itu terminal jet dibangun untuk memenuhi kebutuhan para pemilik burung besi cepat ini. Nantinya tidak ada lagi yang mengeluhkan saat wisatawan pergi ke Indonesia tapi tidak ada terminal jet.
"Kita akan buat dengan standar internasional bahkan bisa dibilang lebih daripada terminal jet yang ada di Singapura," ucapnya.
Saat ini, kata dia, pemilik jet mengeluhkan mahalnya perawatan yang ada di Singapura. Namun BJT akan lebih murah 20 persen hingga 30 persen dibandingkan dengan terminal jet di Singapura.
"Fasilitasnya pun lebih unggul terutama dalam segi pelayanan," terangnya.
BJT akan dilengkapi fasilitas terminal khusus yang terpisah sehingga pengguna pesawat jet ini tak perlu lagi repot mengantre. Saat turun dari pesawat, segala keperluan mulai dari kendaraan, booking hotel, agenda wisata belanja atau kuliner bisa disiapkan seluruhnya.
Desain penataan ruang terminal akan ditata mewah dan modern demi kepuasan pengguna layanan. "70 persen pelayanan kepada penumpang dan 30 persen kepada kendaraan yang membuat lebih unggul dibanding yang berada di Singapura," ungkapnya.
Reporter : Andrian Salam Wiyono
Sumber : Merdeka.com
Komentar