Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 13, 2014

Rezim asad pakai senjata kimia

Bukti Kuat Suriah Gunakan Senjata Kimia Damaskus.  Human Rights Watch (HRW) menyatakan telah memiliki bukti kuat bahwa rezim Asad menggunakan senjata kimia untuk menyerang wilayah-wilayah yang dikuasai pejuang revolusi bulan lagi. HRW juga kembali menghimbau Dewan Keamanan (DK) PBB untuk melimpahkan kasus Suriah ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Menurut keterangan HRW, seperti dilansir Aljazeera, Selasa (13/5/2014), pesawat helikopter rezim Asad menjatuhkan bom-bom barel yang diisi dengan gas klorin. Bom-bom itu dijatuhkan di Hama dan Idlib. Rezim Asad adalah satu-satunya pihak yang memiliki senjata kimia dalam konflik di Suriah. Karena merekalah yang mempunyai pesawat tempur dan helikopter. HRW menegaskan bahwa menggunakan gas beracun dalam perang adalah hal yang terlarang, sesuai dengan konsensus dunia terkait pelarangan senjata kimia. Suriah termasuk negara yang menandatangani konsensus itu pada bulan Oktober 2013 lalu. Dalam upaya mengumpulkan bukti penggunaan sen

Sultan Brunei Sang Khaliffah

Gambar
Gelombang Penolakan Kafir Barat Terhadap Penerapan Syariat Islam Setelah Brunei Darussalam menerapkan Syariat Islam, kaum kuffar dan SEPILIS (Sekuleris, Pluralis, Liberalis) Barat ramai-ramai mengecam Sultan Brunei Hassanal Bolkiah. Bak kesurupan setan, mereka menghujat beliau di berbagai media secara membabi buta. Berbagai cara mereka lakukan untuk menjatuhkan moral sang Sultan ke hadapan dunia. Mereka mencari-cari celah kesalahan sang Sultan. Tak menemukan celah kesalahan yang mereka inginkan, mereka membuat fitnah keji terhadap Sultan Brunei dan keluarganya dari kejadian-kejadian di masa yang lampau. Sama bejat dengan kelakuan majikan mereka di Barat, media-media anti Islam di Indonesia pun kompak menyerang sang Sultan. Tak kurang dari Kompas, Tempo, dan Viva News memberondong Sultan dengan aneka fitnah yang keji. Menanggapi berbagai hujatan dan fitnah tersebut, Sultan Brunei pun angkat bicara. “Di negara anda, anda mengklaim menerapkan kebebasan berbicara, kebebasan