Harga BBM Tak Naik, Tarif Angkutan Tetap Naik


TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan, tarif angkutan darat kemungkinan akan naik bersamaan dengan penerapan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Tanpa kenaikan harga BBM pun sebenarnya tarif angkutan tetap akan naik," kata Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan saat ditemui seusai pemberian penghargaan Wahana Tata Nugraha di kantornya, Senin, 6 Mei 2013.


Ia pun meminta kenaikan tarif angkutan tidak terlalu tinggi agar tetap bisa dijangkau masyarakat miskin. Namun, kata dia, Kementerian masih belum menentukan besaran kenaikan tarif tersebut. Mangindaan mengungkapkan, Organisasi Angkutan Darat (Organda) sudah berkali-kali mengajukan permohonan kenaikan tarif. "Saya tahan-tahan, jangan dulu," ucap Mangindaan.

Menurut dia, penyesuaian tarif bukan hanya dipengaruhi kenaikan harga BBM bersubsidi. Ada komponen-komponen lain yang mempengaruhi kenaikan tarif, seperti biaya operasional per kilometer jarak tempuh dan biaya suku cadang atau spare part. “Kami akan bicarakan berapa tarif yang pantas untuk kemampuan masyarakat," ujar Mangindaan.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organda, Eka Sari Lorena, menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi untuk angkutan umum. "Kalau angkutan pribadi boleh saja," katanya. Eka menilai penetapan dua harga BBM bersubsidi lebih tepat, yaitu dengan harga terendah untuk angkutan penumpang dan barang. "Pembedaan harga BBM bisa dilakukan dengan kartu kontrol."

Menurut Eka, kenaikan sebesar Rp 1.500 per liter berdampak pada kenaikan tarif angkutan umum sebesar 30-35 persen. Sayangnya, pemilik angkutan umum tidak bisa menaikkan tarif seenaknya. "Pemerintah yang menetapkan."

Tarif angkutan dinilai Eka tidak sesuai dengan tingkat inflasi saat ini. Tarif tidak pernah diperbarui sejak 2009. "Tarif angkutan ekonomi tak pernah ada penyesuaian, padahal harga-harga listrik dan lainnya sudah naik berapa kali," katanya.

Eka berharap pemerintah menaikkan tarif angkutan ekonomi sesuai dengan kenaikan harga BBM bersubsidi. Pertimbangan lain yaitu fenomena makin banyaknya masyarakat yang meninggalkan angkutan umum dan beralih ke kendaraan pribadi.

MARIA YUNIAR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu