IHH: Kami Tidak akan Terima Kompensasi Sebelum Blokade Gaza Diangkat

 
 
Hidayatullah.com--Tiga tahun serangan “israel” atas Kapal MV Marmara – Freedom Flotilla, segenap pihak yang terlibat dalam Freedom Flotilla menegaskan, tidak akan menerima uang kompensasi dari “israel” sebelum diangkatnya blokade Gaza dan semua pihak yang bertanggungjawab atas serangan tersebut dihukum.
“Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap ruh para syuhada, perjuangan rakyat Palestina, dan Masjid al-Aqsha, kita tidak akan membicarakan masalah kompensasi hingga blokade (Gaza) diangkat dan pihak yang bertanggunjawab dihukum,” demikian pernyataan pers yang disiarkan Insani Hak ve Huriyetlere Insani Yardim Vakfi (IHH), organisasi kemanusian terbesar Turki yang juga salah satu inisiator Freedom Flotilla dikirim ke redaksihidayatullah.com.
Kata IHH,  segara cara yang “israel” melakukan untuk membela diri dari serangan yang menewaskan 9 orang dan melukai lebih dari 50 orang itu, telah gagal. Sebab itu mereka meminta maaf kepada pemerintah Turki dan menawarkan uang kompensasi.
IHH menilai, dialihkannya isu ini ke masalah kompensasi adalah keinginan “israel” untuk segera menutup kasus Mavi Marmara dan menyelamatkan muka para jendral mereka dari persidangan.
Karenanya, IHH menulis, segenap pihak dari Freedom Flotilla menegaskan, tidak akan melupakan kasus Mavi Marmara ataupun membiarkan kasus itu dilupakan karena:
1 Mavi Marmara adalah bagian dari perjuangan pembebasan Masjid al-Aqsha, al-Quds, dan Palestina.
2. Gaza masih diblokade, begitu juga Palestina, al-Quds, dan Masjid al-Aqsha.
3. Karena para penjaga al-Quds, para yatim dari syuhada Palestina, para ibu anak-anak yatim, dan rakyat Palestina senantiasa melawan penindasan “israel” untuk menjaga perjuangan suci mereka.
4. Karena anak-anak yatim Palestina sedang menunggu kami di Pelabuhan Gaza untuk berjalan bersama menuju Masjid al-Aqsha.
5. Karena Anda (“israel”) adalah tiran, dan menyingkirkan tiran dari muka bumi adalah kewajiban di hadapan Allah dan generasi mendatang.
6. Karena Anda (“israel”) mengatakan, “yang tua bisa saja mati” tapi bertentangan dengan yang anda ucapkan “yang muda tak akan lupa” dan akan menyelesaikan perjalanan ini.
7. Pada tiga tahun pasca serangan Mavi Marmara ini, segenap komponen Gaza Freedom Flotilla dan atas nama semua penumpang Mavi Marmara memberi penghormatan kepada Sembilan Syuhada (yang terbunuh dalam serangan), Palestina dan Suriah, Arakan, Turkistan Timur, Iraq, Afghanistan, Chechnya, para pemuda dan anak-anak dunia yang sedang melawan penindasan, dan kepada seluruh pekerja kemanusian yang bekerja bertaruh nyawa di tempat-tempat berbahaya di seluruh dunia.*
Rep: Surya Fachrizal Ginting
Red: Cholis Akbar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Markas Kopassus, Cijantung