Pembohongan Masyarakat dengan Mobil Murah ungkap YLKI

Pembohongan Masyarakat dengan Mobil Murah ungkap YLKI

Nasib menjelang Pemilu 2014


Pemerintah baru baru ini mengeluarkan kebijakan mobil murah ramah lingkungan atau yang biasa disebut LCGC (Low Cost Green Car). Kehadiran mobil ini menjadi polemik setelah beberapa pejabat daerah menolak mobil murah karena hanya akan menambah kemacetan di kota besar.
Dibalik itu semua, pemerintah dinilai berbohong dengan istilah mobil murah. Pengurus Harian YLKI dan Anggota Dewan Transportasi Kota, Tulus Abadi, mengatakan mobil murah hanya cara pemerintah mengelabui konsumen.
"Apanya yang murah? Itu mobil masih minimalis, belum ada AC, tape dan lain lain. Jika tambah aksesoris lainnya itu bisa nambah Rp 20 juta lagi," kata Tulus ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Senin (23/9).
Selain itu, istilah ramah lingkungan dipandang juga hanya akal-akalan pemerintah. Mobil tersebut dinilai tidak ramah lingkungan karena masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
"Ramah lingkungan, apanya yang ramah lingkungan? Wong masih pakai bbm bersubsidi. Ngawur itu!," tegasnya.
Di lain kesempatan, pengamat transportasi, Agus Pambagio berpendapat sama. Menurutnya mobil itu bisa dikatakan murah jika harganya cuma Rp 50 juta (on the road).
"Kalau LCGC mah bukan mobil murah tapi mobil dipaksakan murah dan juga bukan mobil nasional," katanya kepada merdeka.com.
Menurut Agus, pemerintah juga ngawur kalau mobil tersebut diperuntukkan untuk rakyat miskin. "Rakyat miskin tidak perlu mobil tapi perlu angkutan umum yang nyaman, baik, terjangkau dan terjadwal," tutupnya singkat.

Sumber : Merdeka.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu