Lapisan Ozon Berlubang, Kanker Kulit Manusia Serang Ikan Juga
Putro Agus Harnowo - detikHealth
Senin, 06/08/2012 08:27 WIB
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta, Lapisan ozon yang berada di atmosfir bumi menghalau paparan radiasi ultraviolet dari sinar matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit. Namun nampaknya lapisan ozon mulai menipis. Buktinya, spesies ikan di perairan Australia ditemukan mengidap kanker kulit seperti yang dijumpai pada manusia.

Tim peneliti Australian Institute of Marine Science menemukan adanya kanker kulit pada sekitar 15% ikan trout di perairan Great Barrier Reef di Australia. Kanker kulit yang dijumpai pada ikan tersebut menyerupai kanker kulit pada manusia. Perairan yang terkenal dengan biota karangnya ini memang berada tepat berada di bawah lubang ozon

Awalnya para ilmuwan melakukan survei populasi ikan yang menjadi mangsa ikan hiu, yaitu ikan trout yang banyak berdiam di karang. Tanpa disengaja, tim melihat bercak-bercak hitam yang aneh pada ikan yang biasanya berwarna oranye cerah tersebut. Tim kemudian meminta ilmuwan lain dari University of Newcastle di Inggris yang mempelajari penyakit karang di daerah itu untuk memeriksa ikan.

"Tebakan pertama adalah becak-becak itu disebabkan oleh infeksi. Kami bisa memeriksa mikroba patogen dengan cukup mudah, jadi kami melakukan percobaan untuk memeriksa adanya infeksi. Namun kami tidak menemukan apa pun, jadi kami harus memeriksa lebih jauh," kata Michael Sweet, ahli penyakit karang seperti dilansir Los Angeles Times, Senin (6/8/2012).

Sweet dan rekannya memotong jaringan ikan menjadi beberapa irisan lantas meletakkannya di bawah mikroskop. Dugaan kemudian beralih kepada adanya tumor. Setelah membandingkan dengan sampel ikan yang telah diberi melanoma, jenis kanker kulit yang paling berbahaya pada manusia, ternyata hasilnya memang kanker kulit.

Penemuan yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS One ini adalah penemuan yang pertama kalinya ada mengenai kanker kulit pada ikan liar. Meskipun demikian, ternyata ini bukanlah fenomena yang baru.

"Ketika saya berbicara dengan orang yang sudah sejak lama memancing di perairan itu, mereka memberitahu saya bahwa penyakit pada ikan tersebut sudah ada sejak tahun 1980-an," kata Michelle Heupel, peneliti di Australian Institute of Marine Science.

Para peneliti berpendapat bahwa bukan suatu kebetulan jika kanker ini terjadi di Great Barrier Reef yang berada di bawah lubang ozon. Meskipun lubang ini sebenarnya berpusat di atas Antartika, Australia termasuk benua yang berada di bawah lubang lapisan ozon yang cukup besar.

Sebanyak 2 dari 3 orang yang tinggal di bawah lubang tersebut akan didiagnosis mengidap kanker kulit sebelum usianya mencapai 70 tahun. Tingkat ini merupakan yang tertinggi di dunia. Adanya lubang ini akan meningkatkan paparan radiasi ultraviolet yang berbahaya yang dapat menyebabkan mutasi DNA penyebab kanker. Untungnya, ikan yang ditangkap peneliti tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu