Lawan Bakteri dengan Obat Alami
SYIFA Desember 2012


Pemakaian antibiotik sintetis berdampak negatif pada tubuh. Banyak tumbuhkan di sekitar kita yang bisa menggantikannnya.

Anda tahu obat mujarab yang paling sering diberikan dokter saat sakit? Ya betul, obat antibiotik. Pemakaian antibiotik sintetis ini sudah populer di tengah masyarakat. Apa pun sakitnya, termasuk luka sekalipun, dokter biasanya memberi obat antibiotik. Ironisnya lagi, ada kecenderungan masyarakat yang sudah merasa cocok dengan satu antibiotik akan membeli sendiri antibiotik ke apotek, tanpa harus menunggu resep dokter.

Penggunaaan yang terlalu sering dan tidak pada tempatnya merupakan sebab utama berkembangnya bakteri kebal, atau yang sering di sebut resisten. Pasalnya, setiap kali seseorang meminum antibiotik, bakteri yang sensitif akan terbunuh, namun kuman yang ‘bandel’ akan tetap tersisa dan berkembang dengan pesat.

Walaupun antibiotik dianjurkan untuk mengobati infeksi bakteri, ia tidak efektif melawan  infeksi virus seperti pilek, sebagaian besar radang tenggorokan dan flu. Oleh sebab itu, diperlukan pemakaian antibiotik yang bijaksana. Dampak negatif dari penggunaan antibiotik yang tidak bijaksana adalah  mengakibatkan gangguan saluran pencernaan (diare, mual, muntah), reaksi alergi mulai ringan hingga berat seperti pembengkakan bibir, kelopak mata, sampai gangguan nafas. Terlebih pasien yang alergi dengan antibiotik, dapat mengalami anaphylactic shock atau shock karena penggunaan antibiotik yang dapat menimbulkan kematian.

Antibiotik menjadi perlu apabila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri, biasanya ditandai dengan penyakit  yang tidak membaik atau malah memburuk setelah beberapa hari. Perubahan warna dan kekentalan ingus atau dahak merupakan  hal yang  normal pada sakit  pilek dan tidak perlu diberikan antibiotik. Diare juga tidak selalu harus diberi antibiotik karena diare dapat disebabkan oleh virus atau akibat  intoleransi terhadap makanan yang  dimakan.

Allah Ta’ala telah menyediakan antibiotik di alam ini. Tentu saja jauh lebih aman dan bersahabat dibanding penggunaan antibiotik sintetik. Antibiotik alami tidak mengenal istilah resisten atau bakteri kebal, sebab antibiotik alami tidak bersifat destruktif atau membunuh kuman/bakteri. Antibiotik alami memperlakukan bakteri sebagai mitra yang nantinya ia sendiri yang akan pergi karena merasa tidak pantas berada di sana.

Berikut 8 contoh sumber antibiotik yang tersebar di alam yang dapat kita manfaatkan:

=============Baca selengkapnya pada edisi cetak Desember  2012=========

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu