Sabtu, 15 Desember 2012 

Hidayatullah.com—Universitas Putri Nura binti Abdul Rahman, perguruan tinggi khusus wanita terbesar di Saudi dan dunia, melarang para mahasiswinya mengunakan celana panjang dan mendesak mereka untuk mematuhi aturan berpakaian di kampus.
Pernyataan itu terutama ditujukan kepada mahasiswi sekolah seni dan desain, untuk alasan yang tidak disebutkan, lapor koran Al-Hayat sebagaimana dikutip Al-Arabiya(14/12/2012).
Mahasiswi Saudi juga dilarang memakai rok yang terbuat dari kain seperti jala, atau bahan yang tembus pandang dan warnanya harus hitam atau abu-abu. Mahasiswi dibebaskan untuk memilih warna kemejanya, tetapi tidak boleh terawang atau tembus pandang. Para pelanggar akan dikenai sanksi absen, meskipun mereka hadir di dalam kelas.
Dalam pernyataan sebelumnya, Universitas Raja Abdulaziz mengumumkan bahwa lembaganya menentang mahasiswi pengguna celana panjang. Kalaupun dipakai, celana panjang itu harus didesain dengan kesopanan yang sesuai dengan norma masyarakat.
Universitas Putri Nura binti Abdul Rahman didirikan di kota Riyadh pada tahun 1970. Kampusnya yang diperuntukkan hanya untuk wanita menjadi yang terbesar di dunia dengan jumlah mahasiswa lebih dari 50.000 orang.
Tahun 2008 universitas itu diganti namanya menjadi Universitas Putri Nurah binti Abdulrahman, saudara wanita Raja Abdulaziz.*
Rep: Ama Farah
Red: Dija

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu