Raja Ampat Diakui jadi Keajaiban Dunia

SORONG – Setitik surga yang jatuh ke dunia, atau negeri impian yang memiliki pesona eksotik yang sungguh luar biasa. Begitulah gambaran untuk melukiskan mempesonanya keindahan alam kepulauan Raja Ampat, Papua Barat yang kini mendapatkan pengakuan dari yayasan The Real Wonder of The World yang telah menetapkan Raja Ampat Island sebagai salah satu keajaiban dunia.
Sertifikat pengakuan Raja Ampat sebagai salah satu keajaiban dunia diterima oleh Wakil Bupati Kabupaten Raja Ampat, Drs. Inda Arfan,Mc.Dev di Hotel Ritz Carlton Jakarta, 13 Desember lalu. Ini kado Natal dan Tahun Baru terindah buat masyarakat Kabupaten Raja Ampat. Dengan demikian, akan terus memotivasi Pemkab Raja Ampat untuk terus membangun sektor pariwisata dan seluruh sektor pendukung lainnya, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo,S.Pi,M.Si melalui release yang diterima Radar Sorong (JPNN Group), Kamis (27/12).
Dikatakannya, program The Real Wonder of The World yang didukung oleh perusahaan media swasta terkenal, Marketeers bersama dengan Markplus,Inc, akan terus memasarkan pariwisata Indonesia sebagai situs yang penuh keajaiban terutama dalam aspek budaya dan alam. Yayasan The Real Wonder of The World berisi kalangan pakar dan ahli promosi kenamaan, berkomitmen memberikan pengakuan terhadap situs dan pesona eksotik di Indonesia, tutur Lamatenggo.
Lebih lanjut dikatakannya, mereka yang berkecimpung dalam yayasan The Real Wonder of The World belajar dari pengalaman ketika mengakui Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia. Masyarakat dunia sudah lebih dulu mengakui, sementara orang Indonesia tidak mengetahuinya. Maka itu, mereka yang berkecimpung di yayasan The Real Wonder of The World ingin mengakui terlebih dulu sebelum orang luar mengakuinya, tukas Yusdi.
Selain Kepulauan Raja Ampat yang ditetapkan sebagai salah satu keajaiban dunia lanjut Yusdi, loncat batu di Nias, Gili Trawang, Bromo Tengger dan Suling Bambu di Maluku, turut pula ditetapkan sebagai salah satu keajaiban dunia. Salah satu indicator penilaian dalam menetapkan beberapa daerah tersebut didasarkan pada karakteristik masyarakat yang masih sangat kental dalam menjaga nilai-nilai kearifan local, pungkasnya. (iso)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu