Harga Pangan Meroket, Inflasi Solo Tak Terbendung



Harga Pangan Meroket, Inflasi Solo Tak Terbendung

Harga Pangan Meroket, Inflasi Solo Tak Terbendung   
Pedagang menata cabai rawit merah dagangannya di pasar senen, Jakarta, Senin (2/4). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.COSurakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) Surakarta mencatat bahwa dalam empat bulan terakhir harga bahan makanan di Solo naik 10,73 persen. Kepala BPS Surakarta Bagus Rahmat mengatakan kenaikan harga bahan makanan tersebut telah memicu inflasi cukup tinggi di triwulan I 2013. "Solo baru deflasi pada April sebesar 0,26 persen," ujarnya kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis, 2 Mei 2013.

Kenaikan harga bahan makanan hampir 11 persen tersebut menyebabkan inflasi Solo hingga April 2013 di angka 3,57 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang berada di kisaran 2 persen.

Bagus mengatakan harga bahan makanan naik dari bulan ke bulan karena keterbatasan pasokan. Dia mencatat pada rentang Februari hingga pertengahan Maret, kenaikan bahan makanan mencapai titik tertinggi. Pada saat itu, harga bawang merah dan bawang putih melambung, bahkan kemudian disusul cabai.

"Tapi pertengahan Maret hingga akhir April, harga mulai turun dan cenderung stabil. Pasokan mulai mencukupi permintaan," katanya. Bagus optimistis inflasi dapat dikendalikan jika pasokan bahan makanan memadai.

Dia menjelaskan bahan makanan yang harganya turun cukup banyak seperti cabai rawit yang turun 46,42 persen. Harga bawang putih turun 27,12 persen dan daging ayam ras turun 2,92 persen. Namun, ada pula yang harganya kembali naik seperti bawang merah naik 2,14 persen dan cabai merah naik 15,33 persen.

Kepala Seksi Distribusi Badan Pusat Statistik Surakarta Herminawati mengatakan untuk April ada 75 komoditas yang mengalami inflasi atau kenaikan harga dan hanya 45 komoditas yang harganya turun. "Meski komoditas yang harganya turun lebih sedikit karena punya dampak lebih besar ke inflasi maka hasil akhirnya deflasi," ucapnya.

Dia memperkirakan harga bahan makanan bisa kembali naik pada Mei. Sebab sebagian pedagang sudah bersiap-siap menaikkan harga jika harga bahan bakar minyak (BBM) naik. "Pedagang sudah berencana menaikkan harga," katanya.

Pemerintah berharap kenaikan harga saat ini tidak lagi tinggi karena sebenarnya pada April-Mei merupakan panen raya beberapa komoditas utama seperti beras. "Kalau tidak ada kendala di distribusi, saya meyakini harga akan stabil," ujar Herminawati 

UKKY PRIMARTANTYO

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu