TAHANAN WANITA PALESTINA KEMBALIKAN MAKANAN

Ramallah, 23 Rajab 1434/2 Juni 2013 (MINA) - Tahanan perempuan Palestina di penjara Israel Hasharon mengembalikan makanan mereka sejak Sabtu (1/6) untuk memprotes pengabaian kesehatan tahanan oleh pihak penjara Israel.
Tawanan wanita yang bernama Mona Qadan mengatakan kepada pengacara Abu Amer Hamdiya pada Sabtu (1/6) para tahanan memprotes kelalaian administrasi kesehatan rekan mereka yang bernama Leena Jarboni  (34), Pusat Informasi Palestina melaporkan dan dikutip Mi'raj News Agency (MINA).
Qadan mengatakan kondisi kesehatan Jarboni terus memburuk dan membutuhkan operasi mendesak karena nyeri akut pada kandung empedunya.
Qadan juga menegaskan para tahanan akan meningkatkan protes mereka jika administrasi penjara tidak memberikan bantuan medis mendesak untuk Jarboni, yang sedang menjalani hukuman 18 tahun.
Qadan mengatakan Jarboni menderita masalah kesehatan lainnya seperti sakit kepala konstan dan pembengkakan di kakinya, namun pihak administrasi penjara mengabaikannya.
Pada awal April lalu, Pusat Urusan Tahanan Bayaraq  dalam konferensi pers mengatakan tahanan perempuan Palestina menderita kondisi yang berat di penjara Israel. 
Salah satu yang disebutkan pusat tahanan tersebut adalah hak tahanan Palestina yang dirampas Israel, di antaranya 14 tahanan wanita terus menerus jadi sasaran sanksi Israel.  Di samping itu, tahanan wanita lainnya dilarang mendapat kunjungan keluarga dan tidak diperbolehkan ke kantin penjara.
Sebelumnya, Israel juga menangkap gadis muda Palestina yang berusia 17 tahun, Hadeel Abu Turki yang juga disebutkan pusat tahanan Palestina sebagai wanita tahanan termuda di penjara Israel.
Hadeel ditangkap untuk kali pertama pada 21 Februari 2009 dengan kakaknya Jihad di dekat Masjid Suci Ibrahimi. Tentara Israel mengklaim putri Fuad Um itu membawa alat tajam. Hadeel berusia 14 tahun dan kakaknya 15. Kakaknya, Jihad dijatuhi hukuman selama 15 bulan penjara, namun dalam waktu tujuh bulan sebelum dibebaskan, sesuai dengan kesepakatan pertukaran tahanan. Hadeel ditempatkan di koloni Arba Kariat untuk penyelidikan, dipenjara di sel isolasi selama sebulan dengan pembayaran jaminan 5000 shekel, Ahrar melaporkan.(T/P03/R2).  Ditulis oleh Rina Asrina. Editor: Bahron ans.
Mi'raj News Agency (MINA)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu