Walah, Kepala Sekolah SMK Ini Beri Bocoran UN ke Murid

Walah, Kepala Sekolah SMK Ini Beri Bocoran UN ke Murid

Ilustrasi. (Foto: Heru Haryono/okezone)Ilustrasi. (Foto: Heru Haryono/okezone)
JAKARTA - Indonesian Corruption Watch (ICW) hari ini melaporkan kasus kebocoran kunci jawaban Ujian Nasional (UN) dari SMK Widuri, Jakarta Selatan kepada Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Haryono Umar.

ICW, yang siang ini diwakili Siti Juliantari Rachman dan Febri Hendri memberikan bukti-bukti kebocoran UN SMK 2013 kepada Irjen Haryono Umar. Berdasarkan laporan ICW, kepala sekolah SMK Widuri memberikan bocoran kepada muridnya.

"Jadi sebenarnya kedatangan kami ke sini meminta untuk melakukan investigasi SMK Widuri Jakarta Selatan mengenai kasus kecurangan UN 2013, meminta investigasi kecurangan UN tersebut," ujar Siti di Gedung Itjen Kemendikbud, Jakarta, Senin (10/6/2013).

Lanjutnya, selain mengenai kecurangan UN 2013, dia meminta kepada Irjen untuk memberikan rehabilitasi psikologis di SMK Widuri.

"Meminta mengadakan rehabilitasi psikologis kepada anak-anak murid di SMK Widuri untuk bersikap jujur, padahal sekolah sendiri seminggu sebelumnya malah memberikan kunci jawaban," lanjutnya.

Menurutnya, kepala sekolah membeli kunci jawaban senilai Rp10 juta untuk muridnya dan mengatakan bahwa jangan munafik untuk memakai kunci jawaban.

"Wakil kepala sekolah meminta uang Rp30 ribu kepada muridnya dengan alasan untuk renovasi mushola di SMK Widuri," ucapnya.

Dengan demikian, sekolah, daerah, guru juga menjadi korban. Namun yang menjadi permasalahan, pihak sekolah tidak yakin dengan kemampuan anak-anak muridnya yaitu dengan memberikan kunci jawaban.

"20 paket soal dan barcode, tetap saja ada kebocoran, barcode juga seakan-akan tidak berguna, fungsi barcode itu apa," katanya. (ade) 

Rachmad Faisal Harahap - Okezone

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu