Partai Populer Didepak Militer

Partai Populer Didepak Militer


Kairo, 8 Ramadhan 1434/16 Juli 2013 (MINA) - Partai paling populer di Mesir, Partai Keadilan dan Kebebasan (Freedom and Justice Party/FJP) bersikeras mendesak bahwa presiden terguling harus dipulihkan kepada jabatannya sebagai Presiden Mesir yang sah.
Juru bicara FJP, Murad Ali mengatakan bahwa dukungan komunitas Muslim dan Arab internasional membuktikan bahwa mereka benar untuk melanjutkan perjuangan mereka, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Selasa (16/7).

Mantan Menteri Pembangunan Daerah dan anggota Ikhwanul Muslimin Mohamed Ali Beshr mengatakan jika militer menanggapi tuntutan mereka dan memulihkan Mursi, FJP akan membahas semua resolusi yang ditawarkan dengan semua pihak untuk mengakhiri krisis di negara itu.

Beshr mengatakan bahwa referendum bisa diadakan jika Mursi berada di kantornya sampai 2016 atau pemilihan presiden awal. Ia juga mengkritik militer karena tidak mengungkapkan keberadaan Mursi.

Sementara itu, protes pro Mursi masih terus terjadi di ibukota, Kairo, Alexandria dan 20 kota-kota lain di seluruh  Mesir. Pendukung Mursi meneriakkan slogan-slogan anti-militer. Jumlah pengunjuk rasa di Kairo telah melampaui 2 juta. Ikhwanul Muslimin meminta pendukung Mursi untuk turun ke jalan di seluruh Mesir.

FJP adalah partai politik Islam dan partai paling populer di Mesir. Presiden partai, Muhammad Mursi, memenangkan pemilihan presiden 2012 dan dalam pemilihan parlemen 2011, partai ini memenangkan kursi terbanyak.
Partai ini  independen tetapi berhubungan erat dengan Ikhwanul Muslimin Mesir, kelompok politik terbesar dan paling terorganisir di Mesir.

The 2011-2012 Pemilu Parlemen Mesir mengakibatkan FJP memenangkan 47,2 persen dari semua kursi di parlemen. Dan sesama partai Islam al Nour dan al Wasat masing-masing memenangkan 24,7 dan 2 persen. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu