SUAP DAGING SAPI: Dipo Alam akui lapor ke KPK & ada nama LHI

SUAP DAGING SAPI: Dipo Alam akui lapor ke KPK & ada nama LHI


JEDDAH-- Seskab Dipo Alam membantah laporan media yang menyebutkan mantan Dirjen Peternakan Prabowo Caturroso yang memasok data ke Sekretaris Kabinet sehingga kasus daging sapi itu dilaporkan ke KPK.

"Itu tidak benar. Saya tak mengenal dekat dengan mantan Dirjen Peternakan itu. Tolong diluruskan ya kalau saya tidak dapat info dari dia," katanya di Jeddah, Senin (4/2/2013),  saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Forum Bisnis Indonesia-Arab Saudi.

Menurut laporan sebuah media, kejanggalan mengenai impor daging terkuak setelah Mentan Suswono menolak status "daftar hitam" terhadap CV Karya Indah dan CV Surya Cemerlang Abadi.Keduanya anak perusahaan PT Indoguna Utama serta PT Berkat Mandiri Prima.

Ketiga perusahaan itu direkomendasikan masuk "daftar hitam" pada awal 2011 oleh Prabowo Respatiyo Caturroso kala menjabat Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan (Media Indonesia, 3/2).

Dipo mengakui jika pihaknya menyampaikan laporan Sekretariat Kabinet Dipo Alam ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada 14 November tahun lalu.

"Di laporan itu memang ada nama LHI. Setelah menyampaikan laporan itu saya langsung terbang ikut rombongan presiden ke Luar Negeri," katanya.

Ia memilih melaporkan ke KPK ketimbang ke Badan Kehormatan DPR. Ia sangat yakin kalau KPK akan menindaklanjuti.

"Tapi tentu KPK punya bukti-bukti dan informasi lain, laporan saya hanya tambahan yang mungkin melengkapi saja," kata Dipo yang tidak berpretensi kalau KPK menangkap LHI atas laporannya. "Tanya KPK kalau mau jelasnya," ujar Dipo lagi.

Laporan Dipo ketika itu menyebut tiga nama menteri: Menteri Pertanian Suswono, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Perdagangan Mari Elka Pangestu. Dari ketiganya, Hanya Suswono yang berasal dari partai politik.

Dalam keterangan pers pada 12 November 2012, Dipo sempat menyebut adanya peran ketua fraksi dalam aliran kongkalikong anggaran.

Waktu itu, Dipo mengaku mendapat laporan dari Pegawai Negeri Sipil di kementerian pertanian bahwa ada kader partai politik yang disusupkan ke dalam jajaran kementerian.

Tugas kader ini merekayasa pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang jumlahnya mencapai ratusan miliar rupiah.

"Sebagai imbalannya, para oknum kader partai meminta kepada rekanan yang dimenangkan untuk menyetor uang yang besarnya sampai puluhan bahkan bisa mencapai ratusan miliar rupiah," ujarnya.

Dari informasi tersebut lalu Seskab melakukan cek ulang ke Menteri Pertanian sebelum akhirnya ia laporkan ke KPK. "Tapi informasi itu bukan dari mantan Dirjen Peternakan ya," demikian Dipo Alam. (Antara/msb)
 Didit A. Susanto
Sumber : Bisnis.com 5-2-2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu