Perkaya Media Muslim

Perkaya Media Muslim

Kehadiran Mi’raj News Agency (MINA) sebagai satu-satunya kantor berita Islam di Indonesia diyakini akan turut memperkaya khasanah media global yang bersifat Islami serta akan meningkatkan dukungan internasional bagi kemerdekaan Palestina.
Pemimpin Umum MINA, Muhyiddin Hamidy dalam grand launching MINA di Jakarta, Selasa mengemukakan, MINA menjadi “juru bicara” kaum muslimin dalam  menyampaikan amar ma’ruf dan nahi mungkar, terutama dengan mendukung pembebasan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina .
Menurut Pembina Jaringan Pesantren Al-Fatah Seluruh Indonesia itu, mina dalam menyebarkan informasi dengan jelas membawa cahaya kebenaran, keadilan, keamanan, kedamaian, dan kejujuran serta amanah sesuai ajaran Islam.

Ia juga menjelaskan, kehadiran MINA adalah tindaklanjut yang nyata dari hasil-hasil konferensi internasional Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina di Bandung pada Juli 2012.
Kantor berita tersebut merupakan media alternatif  guna   mengimbangi penguasaan opini global oleh Zionis Israel. Soft launching-nya dilakukan bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, Jumat 10 Dzulhijjah 1433 H / 26 Oktober 2012 M di Masjid At-Taqwa Kompleks Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor.
MINA didirikan atas kerjasama Jaringan Pesantren Al-Fatah seluruh Indonesia dengan Medical Emergency Rescue  Committee (MER-C), dan Aqsa Working Group (AWG).
Selain grand launching MINA, pada 18 Desember 2012 ini juga dilakukan seminar mengenai Palestina atas kerjasama MINA dengan MER-C dan AWG serta Radio Rasil. Acara tersebut berlangsung di Aula Buya Hamka Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Khusus acara seminar dengan tema “Dukungan Pers bagi Kemerdekaan Palestina” menghadirkan narasumber Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir, Ketua Presidium MER-C dr. Joserizal Jurnalis, dan wartawan senior Kantor Berita ANTARA Edi Utama, dengan moderator wartawan senior ANTARA Aat Surya Safaat.
Acara tersebut dihadiri sekitar 200 undangan, terdiri dari para duta besar negara-negara sahabat, para pemimpin redaksi media massa nasional dan daerah serta para tokoh Islam dan LSM nasional.

Arti penting MINA 
  
Perdana  Menteri  Palestina  Ismail  Haniya  belum lama ini memberikan  penghargaan dan penghormatan kepada para wartawan yang meliput dan memberitakan perjuangan rakyat Palestina di Jalur Gaza  dalam menghadapi agresi militer Israel.
Pada upacara penghormatan bagi wartawan yang meninggal dalam serangan Israel di Gaza City,  Senin 26 November 2012, Ismail Haniya menekankan pentingnya media massa dalam memberitakan ketangguhan dan perjuangan rakyat dan para pejuang Palestina dalam  menghadapi agresi militer Israel.
Dengan kata lain, kemenangan pemberitaan media massa tidak kalah penting dibanding  kemenangan militer dan politik, dan para wartawan yang meninggal akibat serangan Israel disebutnya sebagai syuhada sebagaimana para pejuang yang gugur di medan perang.
Di sisi lain, Israel malah sejak lama menyadari arti pentingnya pers dalam mempengaruhi dan mengubah opini dunia untuk mendukung semua langkah politik dan militernya terhadap Palestina.
Israel bahkan sudah menyiapkan diri menghadapi apa yang disebut “perang cyber.” Perang cyber menjadi aspek yang makin penting dari konflik negara modern. Perang cyber merupakan perang bagi para hacker suatu negara untuk menembus dan merusak jaringan komputer negara lawan dengan tujuan sabotase atau spionase.
Menurut William J Lynn, Wakil Menteri Pertahanan AS, Pentagon telah secara resmi mengakui dunia maya sebagai domain baru dalam peperangan. Perang cyber menurut dia sama pentingnya seperti operasi militer,  baik di darat maupun di laut dan udara.
Pengakuan Pentagon itu telah menginspirasi militer Israel untuk menjadikan perang cyber sebagai prioritas utama untuk lima tahun ke depan. Menurut Yedioth Ahronoth, koran terkemuka di Israel, Kepala intelijen militer Israel Mayjen Aviv Kochavi menyatakan, pihaknya telah mengalokasikan dana 320 juta Poundsterling untuk program cyber.
Dari penjelasan di atas tampak, baik pihak Palestina maupun Israel sama-sama berusaha memanfaatkan media massa yang saat ini terutama berupa media massa online secara optimal untuk mencapai tujuan masing-masing.
Israel sejak lama berhasil mengontrol arus informasi, terutama di negara-negara Barat, tetapi dengan berkembangnya eraonline, kalangan pers Palestina atau jurnalis dari negara-negara lain yang bersimpati pada perjuangan kemerdekaan Palestina juga mulai dapat mempengaruhi opini dunia.
Maka, anggapan, “Jika ingin menguasai dunia kuasailah minyak” saat ini tidak relevan lagi. Anggapan yang relevan adalah “jika ingin menguasai dunia, kuasailah media massa.”  Pada era kemajuan teknologi saat ini media dimaksud terutama adalah media online karena pengaruhnya yang mengglobal.
Maka, manuver diplomasi bagi kemerdekaan Palestina pun akan mencapai keberhasilannya kalau ditopang oleh pemberitaan media massa yang efektif. Dalam kaitan inilah terletak arti pentingnya kehadiran Kantor Berita Islam MINA.

Sumber : MINA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu