Perguliran Zaman

Perguliran Zaman

Prinsip pergantian zaman ini juga selaras dengan prediksi Rasulullah shalla-llahu 'alaihi wa sallam dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam besar dalam bidang hadits Ahmad, Abu Dawud dan Turmudzi dari Abu Hudzaifah, intelijennya Nabi shalla-llahu 'alaihi wa sallam (shahibus sirr) pada 14 abad yang silam.
تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَآءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَآءَ أَنْ يَرْفَعَهَا 
“Adalah (fase kepemimpinan) nubuwah ada pada kalian apa yang Allah kehendaki terjadi. Kemudian Allah mengangkatnya manakala Dia menghendaki mengang-katnya.”
Inilah periode awal perjalanan sejarah ummat Islam. Saat itu ummat Islam dipimpin langsung oleh manusia paripurna (insan kamil), pemimpin orang-orang yang bertaqwa (imamul muttaqin), panglima para mujahid (qa-idul mujahidin), yaitu Muhammad shalla-llahu ‘alaihi wa sallam. Mereka langsung dipandu oleh figur teladan (uswatun hasanah) sejak masa kesulitan, kegoncangan (fatrah al-idhthirab) di Mekah sampai jaya di Madinah. Sejak sebelum berfikir tentang perang sampai berkali-kali terjun di medan laga. Sejak sebelum berfikir tentang format kepemimpinan sampai menjadi pemimpin yang disegani di Jazirah Arab. Manusia penunggang onta yang tertata ulang persepsi (tashawwur) dan mata hati (bashirah) mereka tentang Tuhan, alam sekitar dan diri mereka sendiri, terbukti dalam sejarah memiliki kapasitas dan kapabilitas menjadi penghulu dunia (ustad ziyatul ‘alam). Beralalulah masa keemasan itu (‘ashrudz dzahab) selama 23 tahun. Ketika Allah menghendaki, Ia mencabut masa kejayaan itu.
ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةً عَلَى مَنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُوْنُ مَا شَآءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَآءَ اللهُ
أَنْ يَرْفَعَهَا
“Kemudian akan ada khilafah di atas manhaj nubuwah itu, maka terjadilah apa yang Allah kehendaki terjadi. Kemudian Allah mengangkatnya manakala Dia menghendaki untuk mengangkatnya.”
Inilah fase kedua perjalanan sejarah ummat Islam. Para ulama dan ahli sejarah sepakat bahwa periode ini adalah pada masa khulafaur rasyidin: Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Ada yang berpendapat sampai ke kurun khalifah kelima, Umar bin Abdul Aziz. Masa ini fase khalifah yang lurus, jujur dan adil. Rasulullah shalla-llahu 'alaihi wa sallam melegitimasi masa kedua ini masih dalam koridor minhajin nubuwah (metode kenabian). Artinya periode pertama dan kedua ini adalah masa teladan dan rujukan (referensi) ummat Islam.
مَنْ كَانَ مُتَأَسِّيًا فَلْيَتَأَسَّ بِأَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهَ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهُمْ أَبَرُّ هَذِهِ اْلأُمَّةِ قُلُوْبًا وَأَعْمَقُهَا عِلْمًا وَأَقَلُّهَا تَكَلُّفًا أَقْوَمُهُمْ هَدْيًا وَأَحْسَنُهُمْ حَالاً قَوْمٌ اخْتَارَهُمُ اللهُ لِصُحْبَةِ دِيْنِهِ فَأَعْرِفُوْا لَهُمْ فَضْلَهُمْ وَاتَّبِعُوْا آثَارَهُمْ فَإِنَّهُمْ كَانُوْا عَلَى اْلهُدَى اْلمُسْتَقِيْمِ (رواه أحمد عن ابن مسعود)
“Barangsiapa hendak menjadikan teladan, teladanilah para sahabat Rasulullah shalla-llahu ‘alaihi wa sallam. Sebab, mereka itulah yang paling baik hatinya, paling dalam ilmunya, paling sedikit takalluf-nya (sedikit mengada-ada), paling lurus petunjuknya, dan paling baik keadaannya. Mereka adalah kaum yang dipilih oleh Allah untuk menemani Nabi-Nya dan menegakkan dien-Nya. Karena itu hendaklah kalian mengenal keutamaan jasa-jasa mereka dan ikutilah jejak mereka, sebab mereka senantiasa berada di atas jalan (Allah) yang lurus.” (HR. Ahmad dari Ibnu Masud).

Sumber : hidayatullah.or.id


Melihat Potensi Finansial Anda : Http://t.me/praBMELEJITKAN POTENSI FINANSIALTD
Untuk menghubungi Admin :https://goo.gl/AqMqeS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswi SMK Laporkan Kepala Sekolah Cabul

Lereng Merapi-Merbabu Dari Islam ke Kristen Lalu ke Islam Lagi

Wako Ismet Amzis Berminantu